Gemah ripah loh jinawi tata tentrem kerta raharja, jer basuki mawa bea, ho lapis kuntul baris, rawe-rawe rantas malang-malang puntung, ing ngarso sing tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani, ingsun titip tajug lan fakir miskin

Kemitraan

Friday, August 24, 2012

Panduan ringkas memilih head unit (tape mobil)

Kemampuan head unit saat ini sudah sangat luar biasa, kemampuan yg ditawarkannya pun semakin luas. Kalau dulu cuma sekedar untuk mendengarkan kaset/CD dan dengar radio, sekarang sudah sampai menjadi pemutar video di kendaraan. Menariknya, jika kita mengetahui apa saja yg ditawarkan oleh sebuah head unit, dengan harga saat ini juga yg semakin murah dan kompetitif, kita bisa mendapatkan sebuah car audio video system yg fleksibel, mengikuti kebutuhan kita di kemudian hari. Mari kita ketahui.




1. USB port
Digunakan untuk memutar lagu atau film dari USB flashdisk, atau kadang dengan bantuan kabel USB extension, memutar lagu/film dari gadget kita, semisal handphone.

2. SD/MMC Card slot
Hampir sama dengan USB port, hanya saja medianya adalah SD (Secure Digital) memory card atau MMC (Multimedia Card). Lebih praktis karena tertanam di dalam body head unit, sehingga tidak akan mengganggu karena tidak ada objek yg menjulur keluar.

3. RCA (video audio) out
Biasanya ini terletak di bagian belakang, konektor RCA, tempat dihubungkan dengan kabel RCA yg sebetulnya banyak dari kita sudah sangat familiar, tiga kabel yg dijadikan satu dgn konektor berwarna kuning-merah-putih. Head unit yg support DVD, bisa memutar film, akan menyediakan port RCA untuk tersambung dgn TV mobil. Warna kuning untuk video, merah dan putih untuk audio (stereo).
Kabel RCA male


4. Aux In (Auxiliary Input)
Port ini sudah agak jarang disediakan, tapi sebetulnya dapat sangat berguna. Tempat terhubungnya jack 3.5 mm stereo. Jika ingin memutar lagu dari gadget kita, tapi tidak bisa melalui port USB, sangat besar kemungkinan bisa menggunakan port ini. Cukup gunakan kabel stereo male-male 3.5 mm, hubungkan Aux In dengan port ear-phone pada gadget.
Kabel extension 3.5 mm stereo male-male

5. Bluetooth
Ini juga merupakan alternatif, lebih modern, penghubung antara gadget dan head unit, jika gadget kita akan berfungsi sebagai pemutar lagu, atau bahkan film.


Dapatkan idenya
Berawal dari keinginan untuk memiliki head unit yg di atas standar, yg bisa untuk sekedar memutar MP3, pilihan jatuh pada JEC GD-18, yg cukup ekonomis, tapi memiliki kemampuan sebagai pemutar DVD, aneka format video, pemutar lagu dan juga menyediakan koneksi 1-4 di atas.

Puas sebagai pemutar MP3 dan CD audio, kemudian berkembang dengan adanya kebutuhan TV mobil untuk hiburan anak di perjalanan. Pilihan jatuh ke Alexis AL-701TV (7 inch LCD TV), dimulailah era head unit sebagai pemutar DVD, bersama TV portabel tsb disediakan kabel RCA.

Keping DVD banyak yg rusak tergores2, namanya juga anak2, akibatnya nonton DVD jadi tersendat-sendat. Akhirnya saya konversi format DVD menjadi MP4, sehingga tidak perlu lagi menggunakan cakram DVD. Sayang seribu sayang, head unit belum bisa menampilkan MP4 tsb, barangkali saya masih harus cari format codec MP4 yg pas. Apa akal?

TV portabel AL-701TV ternyata juga mampu memutar MP4, baik dari MicroSD ataupun USB flash disk, ini namanya pucuk di cinta ulam tiba, yg satu gagal, satunya lagi berhasil, alangkah fleksibel-nya. Sembari anak nonton film kesukaannya, kami pun tetap bisa mendengar lagu kesukaan kami. Namun, saat anak kami ingin menonton film sambil mendengarkan gelegar gemuruh suara di seluruh kabin, bagaimana? cukup saya hubungkan headphone dari TV portabel ke Aux In dengan kabel extension 3.5 mm male-male, hasilnya mustajab.

Sedikit tambahan
Kabel-kabel bawaan dari head unit dan TV portabel, terbatas panjangnya, untuk menjangkau kabin belakang dan head unit di depan, saya memanfaatkan kabel extension (sambungan) untuk RCA dan Aux In, yang kebetulan saya sudah punya (ketimbang beli lagi), suara dan film, tetap tampil manis, tanpa noise, tersendat dan gangguan lain, walaupun tentunya kalau ditanyakan ke ahlinya, akan lebih baik jika kabel tanpa sambungan. Untuk kerapian, saya gunakan spiral, agar kabel tidak terlihat berseliweran.

Salam,

1 comment: